Indonesia memiliki kesempatan untuk mengatasi keterlambatan di negara -negara lain melalui pengembangan teknologi robot nanoteknologi atau skala satu miliar meter. Dengan nanoteknologi, kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat memiliki nilai tambah untuk mendapatkan persaingan global.
Ini ditransmisikan oleh Presiden Masyarakat Nanoteknologi Indonesia Dr. Nurul Taufi Sho Rochman di Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi (Puspiptek) dari Institut Ilmu Indonesia, Tangerang, Selasa (6/26). "Diyakini bahwa negara -negara yang mengendalikan nanoteknologi memenangkan persaingan global di masa depan," kata Nurul.
Dengan menciptakan zat hingga satu miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat dapat diubah seperti yang diinginkan. "Misalnya, kita dapat membuat baja dengan resistensi 10 kali lebih kuat dari keberadaan, membuat pipa LED tahan terhadap oksida, bahkan secara teori dapat membuat berlian karbon," katanya.
Penelitian Nurul tentang pembersihan timbal (PB) dari pipa air tembaga melalui hasil nanoteknologi telah dipatenkan di Jepang. Dan telah diterapkan pada industri di negara ini. Saat ini, setidaknya delapan hasil penelitian Nurul terkait dengan nanoteknologi yang dipatenkan, termasuk dua partikel untuk membuat partikel dengan partikel nanometer lokal.
Robot nano
Nanoteknologi juga berguna untuk membuat serat optik di dunia telekomunikasi, robot kecil yang dapat membunuh virus dalam tubuh, ponsel dan beberapa teknologi lainnya.
Dengan nanoteknologi juga, kekayaan alami tidak masuk akal karena sifat zat dapat dilakukan sesuai keinginan. "Oleh karena itu, kita harus dapat menambah nilai pada kekayaan alami kita. Batubara yang diekspor ke Korea dan Jepang, misalnya, dapat menjadi alat semikonduktor untuk membuat komputer. memiliki nilai tambah 1.000 kali lipat jika digunakan sebagai partikel skala nano. Zirkomia dapat menjadi bahan tahan panas yang tinggi, "kata Nurul.
Hasil penelitian Nurul pada nanosilica menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat digunakan sebagai penguat beton sampai dua kali lipat. Bahkan, silika ini banyak, yaitu, di pasir dan cangkang beras.
Baca artikel tentang robotik yang lainnya klik disini.
Jika anda ingin belajar lebih banyak tentang robotik, anda bisa kursus robotik di PT. Sari Teknologi.
Komentar
Posting Komentar